Ilmu Kependudukan: Makalah Kebijakan Kependudukan
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN
MAKALAH
Dibuat dala rangka perkuliahan Ilmu Kependudukan
Dari Ibu Fenti Rosmala, S.P.,MPd
Oleh
:
Ajat Sudrajat (4004150002)
Dini Kartika (4004150006)
M Luthfi (4004150012)
Rian Rimenda (4004150015)
Tri
Rahayyu (4004150019)
Yuli Fitriani (4004150020)
Jurusan
Kesehatan Masyarakat S-1
STIKes
Bina Putera
Banjar
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua sehingga
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini membahas
tentang Kebijakan Kependudukan.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran
dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya,
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yan telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu
menambah wawasan bagi semua semua orang.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakan..............................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
2.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Kebijakan
Penduduk..............................................................3
2.2 Kebijakan
Kependudukan di Indonesia..........................................................4
2.3 Kebijakan Kependudukan.............................................................................4
2.3.1 Pengertian kebijakan
Kependudukan...................................................4
2.3.2 Kebijakan Fertilitas...........................................................................5
2.3.3 Kebijakan
Untuk Mempengaruhi Mortalitas.........................................7
2.3.4 Kebijaksanaan
Migrasi......................................................................7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang makalah
Perkembangan
kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk. Kebijakan kependudukan adalah langkah-langkah dan program yang membantu
tercapainya tujuan ekonomi,sosial,demografis,dan tujuan umum lainnya dengan
jalan memenuhi variabel-variabel utama demografi, besar penduduk dan
pertumbuhannya.
Hasil
Sensus Penduduk 2010 juga menunjukkan bahwa sebanyak 66.1 persen penduduk Indonesia yang
berasal dari kelompok umur kerja (penduduk umur 15-64 tahun).
Sedangkan, penduduk Indonesia berasa dari kelompok umur muda (penduduk umur
0-14 tahun) hanya sebanyak 28.9% dan kelompok umur tua (penduduk umur 65 tahun
atau lebih) sebanyak 5%. Kondisi seperti ini, dimana jumlah
penduduk kelompok umur kerja hampir dua kali lipat penduduk kelompok
umur muda (bonus demografi), akan membuka the window of opportunity yang dapat dimanfaatkan oleh
pemerintah untuk mensejahterakan penduduknya (Adioetomo : 2005). Namun, perlu
diingat bahwa the window opportunity tersebut
hanya akan terjadi apabila asumsi penurunan tingkat fertilitas sebesar 1,86 per
wanita dan mortalitas bayi sebesar 18,9 per 1.000 kelahiran pada tahun 2030
dapat tercapai (Adioetomo : 2005). Untuk itu, kebijakan kependudukan dalam hal
ini upaya pengendalian pertumbuhan penduduk menjadi sangat penting.
Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk
dapat ditempuh utamanya melalui kebijakan pengaturan fertilitas,
mortalitas, dan pengarahan mobilitas penduduk (UU No. 52 Tahun 2009).
Pengaturan fertilitas dilakukan melalui Program Keluarga Berencana (KB). KB
dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam mengambil
keputusan tentang usia ideal perkawinan, usia ideal untuk melahirkan, jumlah
ideal anak, jarak ideal kelahiran anak, dan penyuluhan kesehatan reproduksi.
Pengaturan mortalitas diprioritaskan pada penurunan angka kematian ibu hamil,
penurunan angka kematian ibu melahirkan, penurunan angka kematian pasca
melahirkan, serta penurunan angka kematian bayi dan anak. Sedangkan, pengarahan
mobilitas penduduk bertujuan untuk mecapai persebaran penduduk yang optimal,
didasarkan pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung alam dan
lingkungan.Maka dari itu pentingnya kebijakan kendudukan bagi pemerintah adalah
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan menstabilkan pemerataan
penduduk,serta mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
1.2 Rumusan masalah
Dilihat dari latar belakang diatas sudah
terbukti bahwa pertumbuhan penduduk usia produktip sangat tinggi sehingga
memicu terjadinya pengangguran yang tinggi,maka dari itu kebijakan pemerintah
sangat diperlukan untuk menekan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
1.3 Tujuan
Adapaun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “KEBIJAKAN PENDUDUK”
ini adalah:
·
Mengenal
tentang kebijakan penduduk.
·
Mengetahui
macam-macam kebijakan penduduk.
·
Mengetahui
kebijakan penduduk yang diambiil pemerintah Indonesia dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.
·
Memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Kependudukan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Kebijakan
Penduduk
Sejak empat dekade lalu kebijakan kependudukan memfokuskan perhatiannya
pada beberapa perubahan demografi,khususnya upaya pengendalian fertilitas yang
instrument utamanya adalah program keluarga berencana. Pada tahun 1950-an dan
1960-an kelompok neo-malthusian member perhatian khusus pada pertumbuhan penduduk
yang begitu cepat sehingga berdampak pada aspek-aspek kehidupan lain,antara
lain menghambat pertumbuhan ekonomi,memicu kerusakan lingkungan,berkurangnya
pelayanan social, dan menimbulkan konflk horosontal di masyarakat.Oleh karena
itu lembaga-lembaga kependudukan mendukung dan mengkapanyekan pentingnya
pengendalian kelahiran melalui pengembangan kontrasepsi yang lebih baik dan
program keluarga berencana.
Comments
Post a Comment